Kamis, 20 Maret 2014

Memperhatikan Kehalalan Produk Sabun

Hai Soaplovers....
Bagaimana kabar Anda hari ini?

Pada kesempatan kali ini saya mau sedikit berbagi mengenai kehalalan produk sabun mandi. Karena saya juga seorang muslim dan mayoritas penduduk Indonesia juga muslim, penting dibahas tentang halal haram produk sabun ini.

Sabun Halal MUI

Di dalam ajaran Islam kita dituntut untuk selalu memperhatikan halal haram produk yang akan kita konsumsi. Tidak hanya makanan lho ya, tapi juga segala hal yang kita beli itu haruslah halal. Apalagi sabun mandi yang secara langsung menempel pada kulit kita. Kita juga mengetahui bahwa benda atau zat yang haram bersifat najis. Kalau sabun yang kita pakai tidak halal itu artinya tubuh kita justru terlumuri zat najis. Akibatnya ibadah lain menjadi tidak sah untuk dilaksanakan.

Dewasa ini sangat jarang produk kosmetik termasuk sabun mandi yang sudah berlabel halal MUI. Oleh karena itu penting bagi kita mengetahui cara untuk memastikan kehalalan produk yang setidaknya tampak secara kasat mata walaupun produk tersebut tidak bersertifikat halal MUI. Berikut beberapa caranya.

1. Selalu membaca komposisi sabun sebelum membeli.
Kebanyakan orang mengabaikan komposisi yang tertera pada kemasan sabun. Biasanya orang hanya akan melihat harga, merek, dan khasiat sabun. Bacalah dahulu komposisi sabun. Pada sabun sintetis kebanyakan komposisinya adalah zat kimia tidak alami tetapi beberapa kandungannya berasal dari hewan atau tumbuhan. Beberapa bahan tidak alami ini bisa saja tidak halal. Begitu pula untuk sabun alami perhatikan dengan saksama bahan dasarnya. Beberapa sabun alami berbahan dasar lemak hewan. Jika Anda membaca tulisan Lard maka sudah pasti sabun tersebut haram. Lard bermakna lemak babi. Begitu juga Tallow yang merupakan lemak sapi. Sapi memang halal, tetapi apakah Anda yakin sapi tersebut disembelih dengan cara Islam?

2. Waspada pada produk sabun berbentuk gel.
Sabun berbentuk gel membutuhkan tambahan bahan gelatin agar memiliki tekstur gel yang baik. Gelatin dapat dibuat dari tulang sapi atau juga tulang babi. Saran saya Anda tidak perlu membelinya jika memang produk tersebut tidak berlabel halal MUI. Tentunya mandi dengan sabun gel itu nggak wajib kan?

3. Sabun herbal alami lebih aman.
Jika Anda yakin bahwa suatu produk sabun tertentu memang adalah sabun yang 100% herbal dan alami itu artinya sabun seluruhnya menggunakan bahan nabati atau berasal dari tumbuhan. Jika demikian, Anda dapat berasumsi bahwa produk tersebut halal walaupun tidak berlabel halal MUI.

4. Waspada bahan tambahan dalam sabun.
Selain gelatin ada banyak bahan tambahan yang diberikan dalam sabun. Bahan tersebut berfungsi menambah manfaat sabun selain dari membersihkan badan seperti melembutkan, melembabkan, mencerahkan, menghaluskan, menghilangkan jerawat, flek hitam atau keriput, dll. Pada jenis sabun herbal bahan tambahan yang biasa digunakan adalah jus atau ekstrak buah, ekstrak tumbuhan lain, produk perlebahan, tepung, minyak atsiri, dan masih banyak lagi. Bahan tambahan herbal dapat dengan mudah kita asumsikan halal. Namun, jika bahan tambahan diambil dari hewan, kita harus ekstra hati-hati. Bahan tambahan antara lain seperti gliserin, cairan ketuban, kolagen, vitamin, hormon, dan asam alfa hidroksi. Bahan-bahan tersebut beberapa diantaranya memang bisa diperoleh juga dari tumbuhan. Akan tetapi tidak jarang yang berasal dari hewan atau bahkan dari manusia sekalipun.

Bagaimana soaplovers? Semoga info ini bisa sedikit membantu Anda untuk lebih berhati-hati lagi. Buat yang punya pengetahuan tentang produk sabun yang halal atau haram boleh dong di share di sini. Komentar ya.

1 komentar:

  1. Assalamualaikum ka.., saya Jihan. Ka izin bertanya tips ini berdasarkan pengalaman Kaka sendiri atau mendapatkan dari jurnal atau apa ka? Mohon jawabannya ka. Atau bisa kirim email ke sini ka jihanrahminabila23@gmail.com karena saya sedang meneliti mengenai tips mengetahui kehalalan tanpa adanya cap halal untuk sabun mandi ka

    BalasHapus