Minggu, 16 Maret 2014

Sabun Alami Vs Sabun Sintetis

alami vs sintetis

Seperti janji saya sebelumnya, sekarang akan saya bahas apa saja perbedaan sabun alami dengan sabun sintetis. Pertama-tama saya bahas dahulu ciri sabun alami dibawah ini:
  1. Berbahan dasar minyak dan lemak.
  2. Menggunakan lye / larutan alkali/ NaOH atau KOH sebagai pereaksi.
  3. Dibuat dengan proses saponifikasi (penyabunan).
  4. Bahan yang ditambahkan juga alami.
  5. Pada sabun yang 'benar-benar alami', biasanya tidak ditambahkan pewarna dan pengawet. Sehingga warnanya kurang menarik dan hanya dapat bertahan kurang dari satu tahun.
  6. Tidak mengandung bahan deterjen seperti SLS atau SLES.
  7. Dapat bersifat lembab atau juga keras untuk kulit, tergantung kualitas sabun.

Lalu bagaimana dengan sabun sintetis? Berikut adalah ciri-cirinya:
  1. Dalam komposisi tidak terdapat minyak atau lemak.
  2. Tidak terdapat bahan lye.
  3. Mengandung bahan deterjen seperti Sodium Lauryl Sulfate (SLS), Sodium Laureth Sulfate (SLES), Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS), Alkyl Benzene Sulfonate (ABS), dll.
  4. Mengandung senyawa pelimpah busa (Foam Booster) seperti Cocamide DEA, dll.
  5. Mengandung bahan kimia pengeras seperti Stearic Acid. Bahan ini sebenarnya berasal dari lemak hewani atau nabati. Hanya saja yang patut diwaspadai adalah bahwa sabun padat alami biasanya tidak memerlukan bahan pengeras terutama jika bahan utamanya adalah minyak kelapa atau minyak sawit.
  6. Mengandung bahan tambahan Glycerin. Glycerin pada dasarnya baik untuk kulit karena bersifat lembut dan anti iritasi. Yang patut diwaspadai dari sabun yang mengandung tambahan zat ini adalah bahwa sabun alami akan menghasilkan Glycerin secara alami sehingga tidak membutuhkan tambahan senyawa ini lagi.
  7. Mengandung tambahan pewarna dan pengawet. Biasanya pengawet yang digunakan adalah EDTA. Sehingga sabun dapat bertahan bertahun-tahun.
  8. Sabun sintetis bisa saja menggunakan bahan herbal sebagai bahan tambahan.
  9. Setelah penggunaan sabun jenis ini biasanya para wanita masih membutuhkan Body Lotion atau pelembab.
Setelah kita tahu apa saja ciri-ciri sabun alami dan sabun sintetis. Kita bisa lebih cermat dalam memilih produk sabun yang akan kita gunakan pada kulit kita setiap hari. Bahan-bahan kimia sintetis dapat saja berdampak negatif terhadap kulit. Bahkan SLS yang walaupun tidak bersifat karsinogen, tetapi membuat kulit menjadi sangat mudah menyerap bahan kimia lain yang terkandung pada sabun ke dalam darah. Akibatnya zat-zat kimia yang seharusnya tidak masuk dalam tubuh akan masuk dan 'mengunjungi' organ-organ penting seperti hati dan ginjal.

Pada artikel selanjutnya saya akan sedikit sharing tentang pengalaman saya membuat sabun alami. Sila disimak. :)

2 komentar:

  1. kak, mau tanya. cara agar sabun alami yang kita buat tahan lama itu harus diberi campuran apa? dan dimana mendapatkannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya adanya pengawet humektan dan antioksidan kk, untuk supaya tahan laama

      Hapus